Me the Author

Me the Author
My Collection

Khamis, 10 Disember 2009

Kesukaran Mencari Sahabat

Mencari seorang SAHABAT bagaikan mencari...
sebiji benih pokok dalam semak berduri..
Yang bersedia terluka...
Apabila kau temui ia...
Sayangilah ia sepenuh hatimu....

Sahabat Abadi

To: Anie_pooh89


Sahabat Abadi


Ketika mula bertemu
Terasa bagai telah lama bersua
Kau sambut hulu tanganku
Bertegur sapa penuh mesra

Masa terus berlalu
Dan kita tetap seiringan berjalan
Menenpuh onak liku
Lalui semua suka dan duka bersama

Biarlah apapun rahsia
Dan kelemahanmu tetap engkau temanku

Riangnya saat kita ketawa
Asyik senda dan bercerita
walau sesekali pandangan berbeza
Andainya tetap serupa

Adakalanya kita juga sering terluka
Namun akhirnya kita tetap bersama

Dan kini kita dipisahkan dua benua
Saling mengejar cita
Tak pernah kulupakan
Detik yang indah bersamamu temanku

Kupasti suatu masa Engkau dan aku kan betemu semula
Kembali menjalin detik nan indah
Untuk kenangan bersama



By: Aisyah_ezms



Warna dan Maknanya


Warna Biru =
tipe pemurung, selalu menyenangkan dan selalu bertindak pasif dalam segala hal. Mendambakan ketenangan dan ketentraman,selalu mendapat kesulitan dalam pergaulan, pintar dalam menyembunyikan perasaan.

Warna Hijau =
tipe yang sangat romantik, menyukai keindahan, menyenangi alam dengan udara yang sejuk.seseorang yang selalu memegang prinsip.mengidam-idamkan calon teman hidup yang penuh toleransi dan dapat dipercaya.

Warna Kuning =
optimis,periang dan senang bergaul, tidak memiliki penampilan yang loyo, tolong-menolong selalu ada dalam diri,orang yang tidak pernah meremehkan siapapun juga, walaupun seseorang itu dungu atau bloon.

Warna Ungu =
tipe yang benar-benar luar biasa. Dalam menghadapi masa depan tidak pernah ragu-ragu, apa yang dikerjakan adalah yang terbaik. pandai benar dalam mengikuti perkembangan jaman. Dalam bercinta, hanya merekalah yang kuat mental yang bisa mendekati dan menjadi kekasih

Warna Putih =
orang yang dilahirkan ke dunia dengan sempurna,banyak orang mengagumi karena sifat angun, sifat idealis dan moral yang teramat tinggi.Tak pernah angkuh, senang menolong siapa saja yang membutuhkan bantuan.

Warna Hitam =
orang yang sangat lincah dalam hal-hal tertentu saja.tampil menarik, rapi, cukup banyak lawan jenis berusaha mengejar dan merebut cinta.

Warna Merah =
sangat berwibawa dan juga senang mengayomi teman yang lemah. Walau sering kali bergaul dan bercanda tapi kamu bisa menahan diri. Banyak orang mengatakan cinta

Ahad, 6 Disember 2009

Satu Persahabatan Dalam Hidupku




CERPEN : SATU PERSAHABATAN DALAM HIDUPKU




Aku sedang berjalan kearah luar gang rumahku menuju sekolah. Tetapi sebelum aku berangkat sekolah, aku harus menunggu Dina yang sedang menuju kearah depan gangku. Kulihat kedepan sana tetapi tidak seorangpun tampak, ketika aku sedang menunggu Dina, aku melihat dua orang teman sekelasku berjalan kearahku. Ya… itu Lila dan Uswah. “ Hey Nad… kamu kaq belum berangkat sekolah seh?!! “ Tanya Lila kepadaku.“ owh iya neh aku sedang menunggu Dina. “ Jawabku.“ ohh kamu sedang menunggu Dina, tapi Nad 10 menit lagi sekolah masuk tau!! Kamu ga takut telat??? “ Tanya Uswah kepadaku.“ ya udah kalau geto kita berangkat sekolah bareng ya?!! “ pintaku kepada Lila dan Uswah. Merekapun mengiyakan ajakanku dan segera melangkahkan kaki untuk menaiki angkutan umum yang akan mengantarkan kami kesekolah. **** “ NADIAAA…!!! “ teriak Dina sambil melangkahkan kaki dengan cepat kearahku.“ Eh… Dina?!! ““ Eh… Dina, Eh… Dina lagi, kamu koq ninggalin aku seh Nad??? Tadi tuh aku kerumahmu tapi kata kakakmu, kamu baru aja berangkat!!! ““ Mmm…Sorry deh, abis kamu lama seh “.“ iiihh… kan udah aku bilang tunggu sampai aku datang?!! ““ iya…iya…sorry, udah donk jangan marah marah terus, kaya nenek – nenek aja!!! “.“ enak aja! Kamu tuh yang kaya nenek – nenek!!! “ jawab Dina dengan tampang kesalnya. Melihat Dina mau marah-marah lagi, akupun berlari meninggalkan Dina menuju kelas dan duduk ditempatku, Dinapun berteriak – teriak sambil berlari-lari kecil kearahku dan melanjutkan ocehan – ocehan yang tadi tertunda. Aku dan Dina bersahabat sejak duduk disekolah menengah pertama kelas 1 hingga duduk disekolah menengah kejuruan kelas 2. Orang tuaku sangat akrab dengan Dina, begitupun sebaliknya. Sudah seperti saudaraku sendiri. ****“ Lila… Uswah… “ panggilku. “ ya Nad, ada apa?!! “ jawab Lila.“ nanti pulang bareng ya!!! “. “ oh itu, liat nanti aja ya!!! “ jawab Lila.“ oce dehh, Mmm… tapi besok berangkat bareng lagi ya??? Aku tunggu kalian berdua di tempat tadi, oce?!! “. “ oceee…!!! “ jawab mereka berdua dengan kompak. Semenjak kami sering pulang dan berangkat sekolah bersama, kami menjadi semakin akrab. Tidak hanya pulang dan berangkat sekolah saja kami bersama tetapi kemanapun dan acarapun kami selalu terlihat bersama. Dan sejak saat itulah satu persahabatan dalam hidupku tersulam kembali.****“ koq Lila, Dina dan Uswah agak beda ya?? Apa mereka sedang ngerjain aku ya?!! “ aku duduk termenung dikelas yang masih kosong. “ Mmm… mungkin hanya perasaan aku saja kale ya?!! “ ujarku dalam hati. Aku merasa beberapa hari ini Lila, Dina dan Uswah agak cuek kepadaku. Mungkin karena sebentar lagi hari ulang tahunku. Padahal aku merasa karena mereka cuek kepadaku. “ Eh Nad… bengong aja kamu!!! “ ujar Uswah membuyarkan lamunanku. “ ah nggak koq!!! ““ oya Nad, besokhari minggu teman – teman sekelas ngajakinkita lari pagi bareng. Kamu ikut kan? “ Tanya Dina. “ gat au deh, lihat besok aja ya?!! MALEEZZ tau, masa liburan gene masih keluar juga…! Acara kelas lagee!!! ““ Nad pokoknya kamu harus ikut, kalau ga ikut dapet hukuman loh. “ Ujar Lila menakutiku. “ Memangnya anak SD… masih ada hukuman, udah pokoknya lihat bezok aja deh, ya.. ya..!!! “.“ YOII !!! “ jawab Uswah dengan singkat. Aku sudah menduga pazti mereka merencanakan sesuatu untukku esok hari. Aku merasa sangat penasaran dan agak sedikit takut. “ Aduh aku dating nggak ya besok??? Pasti mereka belez dendam deh ke aku karena kemarin yang nerjain mereka adalah aku!!! “ ucapku dalam hati.“ udah deh lihat besok aja…! Kalau aku dijemput ya aku pergi, tapi kalau aku ga dijemput ya aku nggak pergi!!! “ kataku dalam hati lagi dengan memejamkan mata untuk tidur walaupun dengan sedikit perasaan gelisah. Tik…Tok…Tik…Tok…, tepat jam 12 malam tiba – tiba aku terbangun karena mendengar suara telepon berdering. Akupun dengan segera mengangkatnya. “ Hallo… “ sapaku.Tak ada jawaban dari seberang.“ Hallooo… “ aku menyapa sekali lagi.Masih tidak ada jawaban jawaban juga. “ HAPPY BIRTHDAY TO U HAPPY BIRTHDAY TO U HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY, HAPPY BIRTHDAY NADIA…!!! Terdengar nyanyian dari seseorang di seberang sana.“thanks ya!!! “ aku terharu.“ Met ultah Nadia! Ketujuh belas ya? Semoga kamu tambah dewasa, tambah cantik dan tambah gokil!!! “ ujar Isti.“ Paztee..!! ““ Nad sorry neh aku ga bias telepon kamu lama – lama soalnya aku ngantuk! Kamu met tidur ya Nad, sorry ganggu, bye Nadia…!!! ““ Bye!!! “ Isti adalah kakak kelas disekolahku. Dia sangat baik kepadaku tetapi sejak ia lulus aku jarang sekali bertemu dengan sia mungkin bias dibilang tidak pernah lagi. Ya… mungkin dia sibuk dengan kegiatan barunya.****“ iiihh.. Alarm berisik banged seh!!! Kan masih ngantuk?!! “ gerutuku. Akupun segera bangun dan beranjak merapikan diri. Walaupun berat dan malas sekali rasanya tetapi pagi ini aku harus pergi karena sudah mempunyai janji untuk lari pagi bersama teman sekelasku. Walaupun aku tahu kalu hari ini mereka sudah mempunyai rencana untuk mengerjaiku. “ Assalamu’alaikum…!!! ““ Wa’alaikumsalam… “ jawabku sambil membukakan pintu.“ Hey Nad?!! ““ Hey! ““ Gimana udah siap belum? Teman – teman udah nunggu kamu tuh!! ““ Iya.. Iya.. sabar donk!!! “ kataku sambil melangkahkan kakiku kearah timur. Ternyata teman – teman sekelasku tidak dating semua pagi ini dan ternyata dugaanku tentang semua itu salah, merekatidak mengerjaiku. Aku merasa sangat senang. “ Upss.. tapi tunggu sebentar, sebuah telur mendarat dengan tepat diatas kepalaku!!! “. Akupun berteriak dan mengejar-ngejar Uswah dan teman yang lainnya. Merekapun semua berlari menjauhiku. **** " Assalamua’laikum…!!! Uswah… Uswah… “ Ucapkku setelah sampai didepan pintu rumahnya.“ Wa’alaikumsalam… ohh… Nadia, ayo masuk dulu Nad!!! “. Uswah mempersilahkan aku masuk kedalam rumahnya. “ Tunggu sebentar ya nad, aku mau siap – siap dulu, nanti bila Lila dan Dina datang kita bias langsung berangkat kesekolah..! ““ iya.., tapi jangan pake lama, nanti aku jamuran lagi?!! “ jawabku sambil tersenyum kecil. Tidak lama setelah Uswah berseragam sekolah rapi, Lila dan Dinapun datang. Aku dan Uswah segera keluar rumah dan memakai sepatu dengan cepat. “ yoo.. kita berangkat “ ucap Uswah setelah kami berpamitan dengan orang tuanya. Lalu kami bertiga menganggukan kepala dengan serempak sambil tertawa. Diperjalanan menuju sekolah, seperti biasa kami berempat bercerita dan bercanda tanpa merasakan teriknya matahari yang menyengat tubuh, karena kami terlalu asyik dengan candaan konyol Uswah yang membuat perut kami terasa sakit. Alangkah senangnya kami setiap hari seperti ini, selalu bersama – sama. Ketika angkutan umum yang kami tumpangi sudah mengantarkan sampai tujuan dan pergi berlalu. Tiba – tiba Lila berbicara dengan kerasnya dan membuat aku, Dina dan Uswah kaget. “ HEYY!!! Udah jam12.30 loh!!! “ Lila berusaha memberi tahu bahwa kami sudah terlambat masuk sekolah. Kami berlari – lari saling mendahului, sambil tertawa dan berbicara, “ tungguin donk, jangan cepet – cepet?!! “. Huh… lelahnya kami setelah berlari-larian. Kami berjalan perlahan menuju kelas dan sampailah didepan pintu kelas, lalu mengetuk pintu dan membuka dengan mengucapkan salam, lalu mencium tangan guru yang memang sudah duduk lebih awal sebelum kami datang. Kami mengawali hari dengan terlambat masuk sekolah yang memang bias di bilang ritinitas kami setiap harinya. Dan sekarang waktunya kami memandangi papan tulis yang penuh dengan huruf dan berbaris membuat shaf dan banjar. 1 jam, 2 jam, 3 jam, begitu bosannya kami belajar, hingga akhirnya bel istirahatpun berbunyi. “ Akhirnya istirahat juga…!!! “. Kataku dalam hati.“ Nad, La, Din keluar yoo, Laperr nehh!!! “ ajak Uswah.Kamipun berdiri lalu berjalan keluar kelas menuju tempat yang bisa menghilangkan rasa lapar dan haus. “ Makan… Makan…!!! Kita mau makan apa neh??? “ Tanya Uswah dengan bawelnya dan ketidak sabaran dia menunggu jawaban kami.“ Terserah deh “ ucap Dina dengan singkatnya.Tanpa menunggu jawaban dari aku dan Lila, Uswah pun mengambil bakwan dan memasukkannya kedalam mulut, lalu dilanjutkan Lila, aku dan Dina. Setelah selesai makan, kamipun beranjak menuju masjid untuk melaksanakan shalat ashar.Waktu istirahatpun berakhir. Kami berempat memasuki kelas yang memang sudah ramai dengan teman – teman sekelas kami. Melanjutkan pelajaran yang tertunda. Iseng – iseng saat guru menjelaskan, aku menjaili Uswah dengan mengikat ujung jilbabnya. Teman – teman yang berada dibelakangku tertawa – tawa dan berkata “ Dasar Jail?!! “. Aku hanya senyum – senyum kecil saja karena takut Uswah menyadarinya. Bel pulang berbunyi, waktu kami pulang. Menaiki angkutan umum bersama, lalu berpisah ditengah perjalanan. “ aku duluan ya…!, Bye…bye….!!! “ ucapku sambil melambaikan tangan kepada Lila, Dina dan Uswah.Selama ini kami selalu bersama, baik susah maupun senang kami lewati bersama dan kami bersahabat cukup lamanya. Tetapi kenapa sudah beberapa hari ini, aku merasa persahabatan kami agak merenggang. Aku bersama dengan Lila sedangkan Uswah bersama dengan Dina. Aku merasa ada pembatas antara kami. Kepercayaan sedikit hilang. Banyak hal yang aku dan Lila sembunyikan ataupun sebaliknya Uswah dan Dina. Aku merasa cukup kehilangan dan sedih. “ Ada apa dengan persahabatan kami saat ini?? “ tanyaku dalam hati.“ apa penyebab ini semua, apakah bisa kami seperti dulu lagi, bercanda tawa dengan lepasnya tanpa adanya pembatas antara kami? “ sekali lagi aku bertanya pada diriku, tetapi sampai saat ini aku belum mendapatkan jawabannya. Kupandangi foto dalam bingkai, foto kami berempat. Aku, Lila, Dina dan Uswah. Sungguh satu persahabatan dalam hidupku yang begitu indah dan mengasyikan. Satu hal yang kusesali saat ini, “ mengapa aku harus egois dan diam saat melihat persahabatan ini hancur??! “ sesalku dalam hati.Perjalanan hidup memang panjang. Membawa pertemuan dan perpisahan. Hari ini aku bertemu, besok aku berpisah. Namun seiring waktu berjalan kita tetap harus menjalani hidup ini dan memikirkan tujuan masa depan kita. Walaupun persahabatan ini bukan yang pertama bagiku, tetapi satu persahabatan inilah yang dapat membuat hari – hari dalam hidupku menjadi lebih bermakna.

Puisi Cintaku Untukmu
















Puisi cintaku Untukmu

Tahu kah kamu saat kamu menangis
Adalah air mata ku yang jatuh berlinang
Tahukah kamu saat kamu disakiti
Adalah aku yang pertama diluka

Tahukah kamu cinta cuma aku
Yang punya cinta untuk mu
Tahukah kamu cinta cuma aku
Yang rela mati untuk cinta

Tahukah kamu cinta Cuma kamu
Pemilik hatiku
Tahukah kamu hati ku ini
Adalah hatimu

Kamu.. kamu adalah surga yang ada dalam hidup ku

mata yang paling indah hanya matamu
sejak dahulu kurasakan tak pernah berubah
sinar yang paling indah dari matamu
sampai kapanpun itulah yg terindah

Kamu dimana, dengan siapa, semalam berbuat apa
Kamu dimana, dengan siapa, disini aku menunggumu dan bertanya

Kasihku,
Inginku kau ada disini,
temaniku arungi hidup.
Adamu kuyakin kan kuatkan jiwaku.
Berdua denganmu pasti kan lebih baik,
Kau laksana air di padang pasir,
bagiku.

Tahukah kau?
Tuhan telah ciptakan semua dengan pasangannya
ingatkah kau?
Lelah rasanya jalani semua sendiri

Ingin aku lewati lembah hidup
yang tampak indah
Berdua denganmu,
pasti lebih baik
Aku yakin itu
karena sendiri hati
bagai langit berselimut kabut

Revolusi cinta matiku
Telah bergema ke seluruh negeri
Ini adalah tonggak sejarah hidupku
Karena ku yakin kamu adalah takdirku

Dengan tegasnya ku nyatakan
Kamulah akhir perjuanganku
Kuburkan cinta cinta yang sudah sudah
Kemerdekaan aku kamu yang ku tunggu

Persahabatan



Persahabatan


Aku bergegas menyeberangi pagar kampus. Hari ini batas waktu terakhir pembayaran uang kuliah. Aku mengumpat dalam hati, kenapa pelupaku muncul untuk hal sepenting ini?
Beberapa sapaan teman-teman kujawab sambil lalu. Dari jauh aku melihat loket pembayaran hampir ditutup. Last minute, aku berhasil sampai tepat waktu. Saat aku berbalik, aku hampir menabrak cowok yang tengah memungut kertas-kertas dan peralatan tulisnya yang berantakan di lantai. "Mbak, kalo jalan liat-liat dong…" sungutnya.
Aku bengong, apa aku menabrak seseorang tadi? Meski aku masih sangsi, aku membantunya memunguti lembaran kertas, buku dan polpennya. Saat mata kami bertabrakan pandang, aku tertegun sejenak. Aku merasa cowok ini tak asing buatku.
"Kenya…""Prama…"Selanjutnya kami malah terbahak berdua sembari berangkulan. Sepuluh tahun kami tak bertemu. Waktu itu kami masih sama-sama kecil. Mama Prama sering menitipkan Prama kecil ke mamaku, maklum mamanya Prama juga bekerja, sementara tidak ada pembantu di rumah. Sementara mamaku ibu rumah tangga sejati.
Mamaku punya peraturan, jam 12 siang harus tidur siang. Prama yang di rumahnya tidak memberlakukan peraturan tidur siang harus ikutan tidur siang. Dan kami tidur seranjang…Wacks…
"Masih ingat peraturan tidur siang?" tanyaku tiba-tiba"Iya…berarti kita sudah kumpul kebo sejak kecil ya?" jawabnya terpingkal.Sejak itu kami jadi makin akrab, sekedar mengingat masa kecil kami yang lucu. Prama adalah kakak kelasku. Kondisi ini membuatku beruntung, sebagai mahasiswi baru aku masih membutuhkan banyak bimbingan. Syukur Prama mau membantuku dalam hal ini.
Pertemuanku dengan Prama membuka kembali komunikasi kedua orang tua kami. Mereka jadi sering bertemu. Tiap minggu malah. Kadang sambil bercanda, mereka menjodohkan kami. Kami sendiri tak pernah menghiraukan ocehan mereka. Kami sangat menikmati persahabatan ini.
Suatu hari Prama datang padaku. Wajahnya kusut seperti habis tawuran dengan orang se-RT. Aku sempat ngeri melihatnya.
"Kenya…Bisa bantu gw gak?" Aku cuma bisa mengangguk. "Aku mencintai seseorang…" Sampai sini aku menarik nafas lega."Lantas…?""Gw gak bisa mengatakan kalo gw cinta dia.""Kenapa…?""Gw gak punya cukup keberanian untuk itu."Aku pindah duduk di depan Prama. Aneh…Prama tak mau melihat wajahku.
Prama juga tak memberitahu gadis yang sanggup membuatnya jatuh cinta. Hanya saja beberapa hari kemudian aku melihat Prama sedang duduk berdua dengan cewek cantik. Cewek itukah yang diimpikan Prama? Ada rasa kosong di hatiku. Saat aku melewati mereka aku melihat pandangan sendu pada wajah Prama. Kenapa dengan Prama?
Menjelang semester empat, papa menawarkanku untuk kuliah di Australia bareng Mas Bima. Girang aku menyambut tawaran papa. Disepakati aku berangkat sebulan lagi. Kabar baik ini ingin aku bagi dengan Prama. Sayangnya dia tak bisa kutemui. Aku juga malu menanyakan ke orangtuanya, soalnya mereka yang getol menggoda kami.
Aku diantar papa dan mama ke bandara. Mereka bilang Mas Bima yang akan menjemputku, jadi aku tak perlu khawatir. Saat aku akan memasuki ruang tunggu dan berpamitan dengan papa dan mama, aku mendengar seseorang memanggil namaku. Aku melihat Prama tengah berlari ke arahku.
"Kenapa gak bilang?""Lo yang gak pernah nongol di kampus.""Kan bisa telpon ke rumah?""Dan membiarkan papa dan mamamu menggodaku?""Apa itu masalah buatmu?""Akan jadi masalah, karena aku makin gak bisa lepas darimu…"Sedetik kemudian Prama memelukku, "Maafkan aku, karena tak pernah bisa mengatakan cinta padamu…"
Aku tak merasakan apa-apa. Sebutir cairan hangat tiba-tiba luruh dari mataku, pelukan Prama makin memberikan kehangatan dan ketenangan. "Sudah…Nanti tahun depan kan ketemu lagi. Kita yang kesana atau Kenya yang liburan kemari…," suara papa mengagetkan kami. Aku memandang papa heran."Sudah ada pembicaraan antara papa dan papanya Prama. Jadi kamu tenang-tenang aja ya," ujar papa sembari tersenyum. Aku makin bahagia dan meloncat dalam pelukan Prama. Ah, ternyata cinta itu begini rasanya…